PARBOABOA, Jakarta - Pernikahan mewah pendiri Amazon, Jeff Bezos, dengan tunangannya Lauren Sanchez di Venesia, Italia, memantik gelombang protes dari kelompok lingkungan dan aktivis lokal.
Aksi demonstrasi dilakukan pada Senin (23/6/2025) oleh anggota Greenpeace dan kelompok kampanye asal Inggris "Everyone Hates Elon", yang menuduh Bezos menunjukkan arogansi dengan “menyewa” kota bersejarah tersebut demi kepentingan pribadi.
Di tengah Alun-Alun Santo Markus yang ikonik, para demonstran membentangkan spanduk raksasa bergambar Bezos tengah tertawa disertai tulisan “Jika Anda bisa menyewa Venesia untuk menikah, Anda juga bisa membayar pajak lebih banyak.”
Pesan itu menjadi sindiran tajam atas gaya hidup para miliarder yang dianggap tidak peka terhadap isu sosial dan lingkungan.
Menurut perwakilan Greenpeace, aksi ini tidak secara langsung menyoroti pernikahan itu sendiri, melainkan sistem yang memungkinkan segelintir orang menikmati kemewahan tak terbatas di tengah krisis global.
Salah satu pengunjuk rasa, Simona Abbate, menyebut bahwa persoalannya terletak pada ketimpangan sistemik, di mana seorang miliarder bisa menyulap kota menjadi pesta privat.
Aktivis lokal juga turut menyuarakan kekesalan mereka terhadap penguasa kota yang dianggap lebih mengutamakan industri pariwisata dibandingkan kebutuhan warganya.
Di Jembatan Rialto, aktivis menggantungkan spanduk bertuliskan “Tidak ada ruang untuk Bezos!” sebagai simbol penolakan terhadap perayaan mewah yang dianggap menyingkirkan masyarakat lokal dari ruang publik mereka.
Tommaso Cacciari, juru bicara kampanye "No Space for Bezos", mengatakan sikap Bezos mencerminkan keyakinan bahwa dirinya bisa menguasai Venesia dan menjadikannya panggung pribadi. Hal ini dinilai sebagai bentuk hegemoni sosial yang tak dapat diterima.
Sementara itu, pihak berwenang seperti Wali Kota Luigi Brugnaro dan Gubernur Regional Luca Zaia menilai pernikahan tersebut membawa dampak positif.
Mereka menyebut resepsi ini akan menggairahkan sektor usaha lokal dan mendongkrak ekonomi daerah.
Zaia memperkirakan bahwa pesta pernikahan tersebut menelan biaya antara 20 hingga 30 juta euro (sekitar Rp378 miliar).
Acara yang berlangsung selama tiga hari ini kabarnya akan dihadiri sekitar 200 tamu undangan, termasuk Ivanka Trump dan Jared Kushner, Oprah Winfrey, Kylie Jenner, Kim Kardashian, serta miliarder ternama seperti Bill Gates dan Eric Schmidt.
Lebih dari 90 jet pribadi dikabarkan akan mendarat di Bandara Marco Polo selama pekan pernikahan.
Resepsi direncanakan berlangsung di Pulau San Giorgio, yang terletak tepat di seberang Alun-Alun Santo Markus, lokasi aksi protes berlangsung. Namun, detail resmi terkait hari dan lokasi akad pernikahan masih dirahasiakan.
Meski mendapat kritik tajam, Bezos juga disebutkan akan memberikan sumbangan sebesar €1 juta (sekitar Rp18 miliar) kepada Corila, sebuah lembaga akademik yang fokus meneliti ekosistem laguna Venesia.
Namun, sumbangan ini tetap tak menghapus sorotan terhadap jejak karbon dari pesta mewah di tengah kota yang rentan terdampak krisis iklim dan overtourism.
Venesia sendiri kini mulai menerapkan kebijakan baru berupa tarif masuk bagi wisatawan harian, berkisar antara €5 hingga €10.
Langkah ini diambil guna mengendalikan lonjakan jumlah pengunjung yang mencapai lebih dari 20 juta orang setiap tahun, jauh melebihi jumlah penduduk tetap kota yang hanya sekitar 49.000 jiwa.