Pemerintah Gelontorkan 17 Paket Stimulus Ekonomi, APBN Diklaim Aman

Airlangga Hartarto didampingi Purbaya Yudhi Sadewa Saat Konftransi Pers, (Foto: Dok. Antara)

PARBOABOA, Jakarta – Pemerintah resmi merilis 17 paket stimulus ekonomi baru untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus menopang ketahanan fiskal di tengah ketidakpastian global.

Stimulus ini terdiri dari delapan program akselerasi tahun 2025, empat program lanjutan di 2026, serta lima program khusus penyerapan tenaga kerja.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, paket tersebut mencakup bantuan pangan untuk 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM), perluasan insentif Pajak Penghasilan (PPh) 21 ditanggung pemerintah (DTP) bagi 552 ribu pekerja sektor pariwisata, hingga diskon iuran jaminan sosial bagi pekerja transportasi daring.

“Paket ini terdiri dari delapan program akselerasi 2025, empat program lanjutan di 2026, dan lima program jangka panjang andalan pemerintah,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/9/2025).

8 Program Akselerasi 2025

  1. Program magang untuk lulusan perguruan tinggi (fresh graduate maksimal 1 tahun).
  2. Perluasan PPh 21 DTP bagi pekerja di sektor pariwisata.
  3. Bantuan pangan untuk periode Oktober–November 2025.
  4. Bantuan iuran JKK dan JKM untuk pekerja transportasi online maupun tradisional selama 6 bulan.
  5. Program Manfaat Layanan Tambahan (MLT) Perumahan dari BPJS Ketenagakerjaan.
  6. Program padat karya tunai (cash for work) Kemenhub dan Kementerian PUPR.
  7. Percepatan deregulasi PP28 dengan integrasi sistem K/L dan RD TR Digital ke OSS.
  8. Program perkotaan (pilot project DKI Jakarta) untuk peningkatan pemukiman dan dukungan ekonomi gig.

4 Program Lanjutan 2026

  • Perpanjangan pemanfaatan PPh Final 0,5% bagi UMKM hingga 2029.
  • Penyesuaian penerima PPh Final 0,5% untuk UMKM.
  • Perpanjangan PPh 21 DTP bagi pekerja sektor pariwisata.
  • PPh 21 DTP untuk pekerja di industri padat karya.
  • Diskon iuran JKK dan JKM bagi seluruh pekerja bukan penerima upah (BPU).

5 Program Penyerapan Tenaga Kerja

  • Operasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang ditargetkan menyerap lebih dari 1 juta pekerja pada Desember.
  • Kampung Nelayan Merah Putih dengan proyeksi jangka panjang menciptakan 200 ribu lapangan kerja.
  • Revitalisasi 20 ribu hektar tambak pantura yang diperkirakan menyerap 168 ribu tenaga kerja.
  • Modernisasi 1.000 kapal nelayan dengan target 200 ribu lapangan kerja baru.
  • Program perkebunan rakyat dengan replanting 870 ribu hektar lahan dalam 2 tahun yang diharapkan membuka 1,6 juta lapangan kerja.

APBN Tak Terguncang

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan total anggaran stimulus sebesar Rp16,2 triliun tidak akan membebani keuangan negara.

Ia menegaskan, dana tersebut bersumber dari realokasi anggaran yang penyerapannya kurang optimal, bukan tambahan defisit.

“Daripada ada sisa anggaran tiga bulan lagi tidak terpakai, lebih baik kita gunakan untuk stimulus ini,” ujar Purbaya usai rapat terbatas di Istana.

Meski mendapat banyak apresiasi, paket stimulus ini tetap menuai sejumlah catatan kritis dari berbagai pihak.

Salah satunya datang dari pengamat ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar, Abdul Muttalib Hamid.

Menurutnya, langkah pemerintah bisa disebut progresif, karena tidak semata berfokus pada mengejar pertumbuhan PDB, melainkan juga memberi perhatian pada aspek perlindungan sosial yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

Namun, ia mengingatkan risiko fiskal jangka menengah. “Stimulus yang berlebihan tanpa strategi pembiayaan berkelanjutan bisa menjadi jebakan baru bagi stabilitas fiskal,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah juga harus memperhatikan efektivitas penyaluran, dampak struktural, serta menghindari ketergantungan pada stimulus musiman.

Ia menegaskan, program ini sebaiknya menjadi katalis transformasi ekonomi berkelanjutan, bukan sekadar solusi instan.

“Kalau tidak, stimulus akan selalu diulang dari tahun ke tahun tanpa pernah benar-benar menyembuhkan luka lama ekonomi kita,” tegas Muttalib.

Di sisi lain, pengamat ekonomi bisnis Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr. Andi M. Nur Bau Massepe, menyambut positif langkah pemerintah menghadirkan 17 paket stimulus.

Menurutnya, kebijakan tersebut mampu memberikan dampak signifikan bagi masyarakat. “Secara garis besar, apa yang dilakukan pemerintah sudah berada di jalur yang benar,” ujarnya.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas itu menegaskan bahwa stimulus ekonomi ini akan membantu memperbaiki kondisi fiskal sekaligus menggerakkan sektor riil.

Editor: Norben Syukur
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS