Prabowo Gelar Rapat Tertutup Bahas Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto

Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan sejumlah pejabat di kediamannya, Jalan Kertanegara, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (9/11/2025). (Foto: Dok. Kompas)

PARBOABOA, Jakarta - Menjelang pengumuman resmi daftar penerima gelar Pahlawan Nasional tahun ini, Presiden Prabowo Subianto mengadakan pertemuan tertutup dengan sejumlah pejabat tinggi negara di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Minggu (9/11/2025).

Rapat tersebut diyakini menjadi tahap akhir pembahasan sebelum diumumkannya secara resmi nama-nama tokoh yang akan dianugerahi gelar pahlawan, termasuk Presiden ke-2 RI, Soeharto.

Suasana di kawasan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tampak berbeda dari biasanya.

Kediaman Presiden Prabowo Subianto menjadi titik kumpul sejumlah tokoh penting pemerintahan.

Terlihat satu per satu pejabat tinggi negara memasuki rumah Presiden mulai pukul 16.00 hingga 17.00 WIB, semuanya tampil kompak mengenakan kemeja batik.

Mereka di antaranya Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, serta Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

Kehadiran para pejabat tersebut menjadi sorotan publik karena digelar hanya sehari sebelum pengumuman resmi penerima gelar Pahlawan Nasional tahun ini.

Pertemuan yang berlangsung secara tertutup itu, menurut sumber di lingkungan Istana, membahas finalisasi daftar penerima gelar Pahlawan Nasional yang akan diumumkan pada Senin (10/11/2025).

Presiden Prabowo diketahui memang kerap mengadakan rapat bersama para pembantunya di akhir pekan, baik Sabtu maupun Minggu, untuk membahas isu-isu strategis pemerintahan.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, seusai menghadiri rapat terbatas tersebut, membenarkan bahwa Soeharto termasuk dalam daftar nama yang diajukan untuk mendapat gelar Pahlawan Nasional.

“Kurang lebih ada sepuluh nama. Ya, masuk, masuk (nama Soeharto),” ujar Prasetyo di depan kediaman Presiden di Jalan Kertanegara, Minggu sore.

Ia memastikan Presiden sendiri yang akan mengumumkan daftar penerima penghargaan itu keesokan harinya.

“Besok, Insyaallah akan diumumkan langsung oleh Bapak Presiden,” tambahnya kepada wartawan.

Prasetyo menjelaskan bahwa rapat yang digelar sore itu dihadiri juga oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

Menurutnya, pembahasan sudah memasuki tahap akhir atau finalisasi setelah berbagai masukan dikumpulkan dari sejumlah tokoh bangsa.

“Finalisasi saja, finalisasi. Tadi juga Bapak Presiden mendapatkan masukan dari Ketua MPR, kemudian juga dari Wakil Ketua DPR,” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa Presiden Prabowo ingin memastikan setiap keputusan yang diambil mencerminkan hasil pertimbangan mendalam dan saran dari berbagai pihak.

“Beliau menugaskan beberapa pihak untuk berkomunikasi dengan para tokoh, mendapatkan masukan dari banyak kalangan. Jadi, keputusan yang diambil pemerintah sudah melalui berbagai proses dan pertimbangan matang,” ujarnya.

Sementara itu, sehari sebelumnya, Sabtu (8/11/2025), Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengonfirmasi bahwa daftar calon penerima gelar Pahlawan Nasional sudah diserahkan kepada Presiden Prabowo melalui Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

“Ya tentu sudah dong (diserahkan ke Presiden). Pak Fadli Zon sudah menghadap Presiden untuk menyerahkan nama-nama yang telah memenuhi syarat dari Dewan Gelar,” kata Gus Ipul kepada wartawan di Jakarta Pusat.

Lebih lanjut, Gus Ipul mengungkapkan bahwa daftar tersebut memuat total 49 nama tokoh yang diusulkan.

Dari jumlah itu, 40 merupakan usulan baru, sementara 9 nama lainnya merupakan usulan lama yang sebelumnya belum ditetapkan.

Beberapa tokoh yang masuk dalam daftar termasuk Presiden ke-2 RI Soeharto, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), ulama besar Syekhona Kholil Bangkalan, Kiai Bisri Syansuri, serta aktivis buruh Marsinah.

“Ada beberapa nama, di antaranya Presiden Soeharto, Presiden Gus Dur, Syekhona Kholil Bangkalan, Kiai Bisri Syansuri, dan pejuang-pejuang dari berbagai provinsi. Marsinah juga masuk, (kategori) pejuang buruh,” jelasnya.

Dengan semakin dekatnya momentum Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November, publik kini menanti keputusan resmi Presiden Prabowo terkait daftar tokoh yang akan mendapat penghormatan tertinggi dari negara.

Jika benar Soeharto ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, keputusan ini akan menjadi babak penting dalam sejarah penghargaan terhadap tokoh-tokoh bangsa yang kontroversial namun berpengaruh besar dalam perjalanan Republik Indonesia.

Editor: Norben Syukur
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS