Perkuat Maskapai Garuda, Indonesia Sepakat Beli 50 Boeing dari AS

Presiden Prabowo saat tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma setelah melakukan safari diplomatik ke beberapa negara. (Foto: dok. BPMI Setpres)

PARBOABOA, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa ia tidak mempermasalahkan persyaratan pembelian pesawat dalam perjanjian dagang terbaru dengan Amerika Serikat. 

Baginya, langkah tersebut merupakan bagian dari upaya membesarkan Garuda Indonesia sebagai maskapai kebanggaan nasional.

Setibanya di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu (16/7/2025), Prabowo menegaskan pembaruan armada Garuda adalah langkah penting yang harus diambil. 

Ia menyebut Indonesia memang membutuhkan tambahan pesawat baru demi memperkuat maskapai nasional.

Menurut Prabowo, Garuda memiliki posisi istimewa sebagai lambang kedaulatan transportasi udara Indonesia. 

Oleh karena itu, kerja sama pembelian pesawat dengan Amerika dianggap sejalan dengan kepentingan strategis Indonesia. 

Ia menilai tidak ada persoalan dalam kesepakatan ini karena kedua negara sama-sama mendapat manfaat di mana Indonesia membutuhkan pesawat, sementara Amerika menawarkan produk yang sesuai.

Meski Boeing menjadi bagian dari pembelian, Prabowo menekankan bahwa kerja sama dengan produsen pesawat asal Eropa, Airbus, tetap berjalan. Dengan begitu, Indonesia menjaga keseimbangan kerja sama internasional dalam sektor penerbangan.

Perjanjian dagang yang baru antara Indonesia dan Amerika Serikat tidak hanya mencakup pesawat, tetapi juga komoditas strategis lain seperti energi dan pertanian. 

Prabowo menjelaskan impor energi fosil dan bahan pangan masih menjadi kebutuhan mendesak Indonesia, sehingga kerja sama ini dinilai rasional dan saling menguntungkan.

Ia mencontohkan bahwa Indonesia masih sangat tergantung pada pasokan luar negeri untuk bahan bakar minyak, gas, gandum, dan kedelai. 

Maka dari itu, pembelian dari Amerika dianggap sebagai bentuk respons atas kebutuhan nasional yang nyata.

Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru sebesar 19 persen untuk produk asal Indonesia. 

Sebagai imbal balik, barang-barang dari AS akan dibebaskan dari tarif bea masuk saat masuk ke pasar Indonesia.

Trump mengumumkan bahwa dalam perjanjian tersebut, Indonesia menyatakan komitmennya untuk membeli energi senilai 15 miliar dolar AS (sekitar Rp247,5 triliun), produk pertanian senilai 4,5 miliar dolar AS (sekitar Rp74,25 triliun), serta 50 unit pesawat Boeing, sebagian besar di antaranya adalah Boeing 777.

Lebih lanjut, Trump menegaskan bahwa perjanjian tersebut mencakup larangan penggunaan negara ketiga sebagai jalur transit barang untuk menghindari tarif yang lebih tinggi. 

Jika praktik itu terjadi, maka tarif tambahan sesuai negara asal akan diterapkan terhadap produk Indonesia.

Editor: Defri Ngo
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS