Distribusi Bantuan Terus Dikebut, BNPB Pastikan Ribuan Ton Logistik Menjangkau Aceh, Sumut, dan Sumbar

Ilustrasi Evakuasi Korban Bencana (Foto: Dok. Sinar Harapan)

PARBOABOA, Jakarta – Di tengah upaya pemulihan pascabencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan proses distribusi bantuan logistik bagi masyarakat terdampak di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus mengalami peningkatan signifikan.

Hingga kini, total bantuan yang berhasil disalurkan telah mencapai 1.361 ton, menandai komitmen pemerintah dalam memastikan kebutuhan dasar para korban dapat terpenuhi secara berkelanjutan.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa secara keseluruhan logistik yang masuk ke Posko Nasional mencapai 1.370 ton.

Dari jumlah tersebut, hampir seluruhnya telah didistribusikan ke wilayah terdampak bencana.

“Total logistik yang masuk ke Posko Nasional mencapai 1.370 ton, dengan 1.361 ton diantaranya telah disalurkan ke daerah terdampak,” ujar Abdul Muhari dalam konferensi pers media center tanggap darurat bencana yang diikuti di Jakarta, Kamis, (25/12/2025).

Distribusi bantuan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi geografis dan aksesibilitas di masing-masing daerah.

Untuk Provinsi Aceh, BNPB mencatat distribusi logistik mencapai 37,4 ton.

Seluruh bantuan ini disalurkan melalui jalur udara, mengingat sejumlah wilayah terdampak masih sulit dijangkau melalui jalur darat akibat kerusakan infrastruktur dan medan yang berat.

Berbeda dengan Aceh, distribusi bantuan ke Sumatera Utara dilakukan melalui jalur darat. Akses utama yang telah kembali terbuka memungkinkan penyaluran logistik berjalan lebih lancar.

Hingga saat ini, Sumatera Utara telah menerima 8,7 ton bantuan. Sementara itu, di Sumatera Barat, distribusi bantuan logistik tercatat mencapai 6,1 ton dan juga dilakukan secara optimal melalui jalur darat.

Abdul Muhari menambahkan bahwa BNPB masih memiliki cadangan logistik yang siap digunakan sewaktu-waktu.

“Masih tersedia buffer stock lebih dari enam ton yang siap didistribusikan apabila dibutuhkan dalam waktu cepat,” ungkapnya.

Cadangan ini disiapkan untuk mengantisipasi kebutuhan mendesak yang dapat muncul seiring perkembangan situasi di lapangan.

Lebih lanjut, Abdul memastikan bahwa dukungan bantuan logistik, mulai dari barang kebutuhan pokok hingga perlengkapan pengungsian, akan terus ditingkatkan sesuai dengan dinamika dan kebutuhan para korban bencana.

BNPB juga menyatakan optimisme bahwa dengan adanya sinergi dan kerja sama antara kementerian, lembaga, pemerintah daerah, serta masyarakat, kesinambungan distribusi bantuan dapat terus terjaga dan berjalan efektif.

Di sisi lain, berdasarkan laporan yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi BNPB hingga Kamis sore, dampak bencana di tiga provinsi tersebut terbilang sangat besar.

Banjir bandang dan tanah longsor telah menyebabkan sebanyak 489.864 jiwa terpaksa mengungsi dan menempati sejumlah titik pengungsian yang tersebar di wilayah terdampak.

Data korban juga menunjukkan peningkatan yang perlu menjadi perhatian serius. Jumlah korban meninggal dunia tercatat sebanyak 1.135 orang, atau bertambah enam orang dibandingkan laporan sebelumnya.

Sementara itu, korban yang masih dinyatakan hilang dalam proses pencarian berjumlah 173 orang, atau berkurang satu orang dari data sebelumnya.

Rincian korban per wilayah menunjukkan bahwa Provinsi Aceh mencatat angka tertinggi dengan 503 orang meninggal dunia, 31 orang hilang dalam pencarian, dan sebanyak 466.667 orang mengungsi.

Di Sumatera Utara, jumlah korban meninggal dunia mencapai 371 orang, dengan 70 orang masih dinyatakan hilang dan 13.262 orang mengungsi.

Adapun di Sumatera Barat, tercatat 261 orang meninggal dunia, 62 orang hilang, dan 9.935 orang harus meninggalkan tempat tinggal mereka untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Dengan skala bencana yang begitu besar, BNPB menegaskan bahwa upaya penanganan darurat dan distribusi bantuan akan terus dilakukan secara maksimal demi meringankan beban para korban dan mempercepat proses pemulihan di daerah terdampak.

Editor: Norben Syukur
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS