Jokowi Masuk Jajaran Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy

Michael R. Bloomberg, pendiri Bloomberg LP sekaligus mantan Wali Kota New York berfoto bersama Presiden Prabowo (Foto: IG/@mikebloomberg).

PARBOABOA, Jakarta - Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), resmi ditunjuk sebagai anggota Bloomberg New Economy Advisory Board. 

Forum ini menjadi wadah bagi dewan penasihat global yang dibentuk untuk merespons tantangan kompleks dunia saat ini. 

Pengumuman ini dilakukan pada April 2025, yang menandai pengakuan internasional atas kiprah Jokowi selama satu dekade memimpin Indonesia.

Bloomberg New Economy lahir pada 2018 sebagai wadah bagi para pemimpin dunia, CEO multinasional, pemodal, inovator, hingga pejabat publik untuk membangun kolaborasi dan mencari solusi atas perubahan besar dalam peta ekonomi global. 

Pergeseran kekuatan dari Barat ke Timur, serta dari Utara ke Selatan, didorong oleh faktor demografi, globalisasi, dan digitalisasi, menjadi konteks kelahiran komunitas ini.

Dalam pernyataan resminya, Bloomberg menjelaskan bahwa mereka "membentuk Dewan Penasihat Global baru pada April 2025 untuk membantu menghadapi tantangan kompleks yang dihadirkan dunia saat ini." 

Lebih lanjut, "kelompok penasihat ini menghadirkan pengalaman dalam bidang bisnis, pemerintahan, dan organisasi multilateral, dan masukan mereka akan menjadi kunci dalam mengarahkan upaya kami."

Dewan ini diketuai oleh Michael R. Bloomberg, pendiri Bloomberg LP sekaligus mantan Wali Kota New York. 

Ia didampingi sejumlah tokoh besar dunia seperti Mario Draghi (mantan Perdana Menteri Italia dan Presiden Bank Sentral Eropa), Gan Kim Yong (Wakil Perdana Menteri Singapura), dan Gina Raimondo (mantan Menteri Perdagangan Amerika Serikat).

Posisi Jokowi

Masuknya Jokowi dalam jajaran penasihat global ini mencerminkan pengakuan terhadap perannya dalam mendorong pembangunan infrastruktur, transformasi digital, serta keterlibatan aktif Indonesia dalam isu iklim dan transisi energi. 

Bloomberg menilai pengalaman Jokowi penting untuk memberikan perspektif dari negara berkembang yang sedang naik daun di panggung global.

Selain itu, kehadiran Jokowi memperkuat posisi Indonesia sebagai negara demokrasi besar di Asia Tenggara yang berperan sebagai jembatan antara kepentingan global Utara dan Selatan.

Secara keseluruhan, Dewan Penasihat Bloomberg New Economy dihuni lebih dari 20 tokoh berpengaruh dunia. Beberapa di antaranya adalah:

1). Gita Gopinath – Wakil Direktur Pelaksana Pertama Dana Moneter Internasional / Ekonom Harvard
2). Noubar Afeyan – Co-Founder Moderna & CEO Flagship Pioneering
3). Ravi Menon – Duta Besar Singapura untuk Aksi Iklim
4). Strive Masiyiwa – Chairman & Founder Econet
5). Dawn Fitzpatrick – CEO & CIO Soros Fund Management
6). Kai-Fu Lee – CEO 01.AI dan Chairman Sinovation Ventures
7). Jorge Paulo Lemann – Chairman Lemann Foundation
8). Marc Rowan – Co-Founder & CEO Apollo Global Management
9). Josephine Wapakabulo – Founder & Managing Director TIG Africa
10). Steven Rattner – Chairman & CEO Willett Advisors LLC
11). Jing Qian – Co-Founder Center for China Analysis, Asia Society Policy Institute

Total terdapat 22 nama yang tergabung, mewakili latar belakang beragam mulai dari pemerintahan, keuangan, teknologi, inovasi, hingga aksi iklim.

Misi dan Harapan

Bloomberg menegaskan bahwa misi dewan penasihat ini sederhana namun mendasar, yakni menghadapi tantangan terbesar bagi kemakmuran global sekaligus membuka ruang dialog untuk menemukan solusi. 

Isu-isu yang menjadi perhatian meliputi perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, hingga perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Dalam konteks itu, masukan dari tokoh seperti Jokowi diharapkan dapat menghadirkan sudut pandang baru, terutama dari negara berkembang yang tengah berjuang menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan keberlanjutan lingkungan.

Keterlibatan Jokowi bukan hanya menambah bobot dewan penasihat, tetapi juga menempatkan Indonesia dalam percakapan penting mengenai arah ekonomi dan geopolitik dunia di masa depan.

Editor: Defri Ngo
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS